Pekerjaan Berat

Pagi itu, Wajah Seruni begitu cemberut. Ia terlihat jengkel dengan sesuatu. Danang Aji melihatnya dan bertanya,
"Mengapa wajahmu berlipat-lipat seperti baju belum diseterika begitu Seruni?"tanya Danang Aji sembari tersenyum.

Dikatakan begitu, Seruni bertambah cemberut.
"Hari ini aku dapat tugas dari guru, harus membersihkan seluruh kamar mandi karena kabarnya akan ada rombongan tamu dari luar kota menginap di padepokan. Harusnya jadwal yang bertugas membersihkan kamar mandi adalah Mahesa. Tapi katanya Mahesa sakit, jadi aku disuruh guru untuk menggantikan tugasnya membersihkan kamar mandi-kamar mandi yang akan digunakan para tamu. Padahal aku sudah punya janji dengan Kenari akan ke taman, mengulang ajaran tadi malam. Dasar guru! kan masih banyak murid yang lain selain aku yang bisa menggantikan Mahesa. Kenapa harus aku yang membersihkan kamar mandi?Bisa seharian aku membersihkan 10 kamar mandi!

Melihat Seruni marah-marah, Danang Aji tersenyum.
"Seruni..tahukah kamu, apa yang memberatkan pekerjaanmu?Yang membuat pekerjaanmu berat bukanlah membersihkan kamar mandinya, namun pikiranmu sendiri. Kamu terus berpikir dan mengomel, tidak mau menerima, dan memilih untuk terus menerus marah. Jika kamu sekarang memulai pekerjaanmu tanpa berpikir, semua akan mudah. Banyak orang yang merasa hidupnya berat. Namun sesungguhnya yang berat bukan hidupnya, namun ketika orang itu terus berpikir tentang beratnya hidup. Hidup hanya dijalani tanpa berpikir. Berpikirlah ketika kamu butuh kecerdasan pikiranmu, selebihnya berhenti berpikir dan mulailah bekerja..."

Lalu sekitar jam 12 siang, semua pekerjaan Seruni selesai lebih cepat dari perkirannya semula. Ia pun menemui Danang Aji yang sedang menyapu halaman samping padepokan.
"Benar mas...ternyata pekerjaanku tidak seberat yang aku kira. Ternyata yang membuat pekerjaanku berat adalah aku terus menerus berpikir dan tidak mau menerima. Setelah aku kerjakan tanpa berpikir dan ngomel, pekerjaanku lebih cepat selesai dari perkiraanku. Sekarang aku bisa menemui Kenari...."

Danang Aji tersenyum melihat Seruni berlari-lari kecil menjauh dari dirinya, untuk menemui Kenari di taman...