Belajar Meditasi - Part 1 : Mengenali Kesadaran

Kesadaran bagi orang orang biasa sulit sekali dipahami. Bahasa bahasa tradisi spiritual juga banyak yang sulit dipahami oleh orang orang awam. Bahkan banyak orang belajar spiritual, memiliki daya atau kelebihan dibanding manusia normal, namun tidak memahami apa itu kesadaran. Banyak pula yang langsung melakukan ritual ritual berat namun lupa memahami apa itu kesadaran. Agama pun hampir mayoritas pengikutnya tidak memahami kesadaran, namun sudah menghakimi ini benar itu salah. 

Mengapa kesadaran begitu penting? Saya sendiri sudah menulis beberapa artikel tentang kesadaran. Namun banyak yang menyepelekan pentingnya berkesadaran dan memahami apa itu kesadaran. Perjalanan belajar saya pun dimulai dengan hal sederhana, memahami dulu apa itu kesadaran yang saya tempuh hampir 5 tahun lamanya. Kesadaran adalah pondasi paling dasar jika anda ingin memahami hidup dan kehidupan. Tanpa kesadaran, walaupun ilmu anda sudah tinggi, anda hanya akan berkutat di situ situ saja dan menggunakan kelebihan anda justru untuk kepentingan ego anda.

Lalu pertanyaannya apa itu kesadaran, dan mengapa begitu penting? Ini adalah kisah dari pengalaman saya memahami dan menerapkan kesadaran saya, dari mulai betapa sulitnya memahami kesadaran hingga dengan mudah menerapkan kesadaran dalam kehidupan saya sehari hari, walaupun secara alamiah, kesadaran saya juga belum stabil.

Kesadaran adalah tahu apa yang sedang anda lakukan. Anda sedang makan, maka anda tahu anda sedang makan. Bagi orang orang biasa, kebanyakan merasa jika selama ini sudah sadar. Selama tidak pingsan, atau tidur maka ia menganggap dirinya sadar. Bagi para penganut agama juga sama saja, sadar berarti sudah memahami kesalahan yang diperbuatnya. "Saya sadar telah salah..." adalah kata kata yang sering di sinonimkan dengan kesadaran. Padahal kesadaran bukan hal hal di atas. Kesadaran sekali lagi adalah tahu apa yang anda lakukan. Ketika anda makan, anda sadar atau tahu sedang makan sepanjang anda makan. Rata rata untuk makan saja orang tidak sadar. Tangannya memegang sendok penuh nasi dan lauk, mulutnya mengunyah, namun pikirannya ada di kantor, ada di rumah, ada di masa lalu, atau bahkan ada di masa depan. Mengunyah namun pikirannya berpikir nanti setelah makan ini bagaimana presentasi di depan klien?Atau sambil makan berpikir mengapa tadi saya melakukan ini kepada si A ya? Jadi kesadaran adalah keselarasan antara pikiran dan tubuh. Tubuh melakukan sesuatu, pikiran pun melakukan hal yang sama dengan tubuh. Tubuh sedang makan, pikiran pun ada di tempat dan waktu anda makan, bukan kemana mana. 

Kesadaran sendiri sebenarnya selalu ada dengan kita, namun pikiran manusia yang melompat lompat seperti monyet membuat kesadaran yang sangat mudah dan sederhana ini menjadi tak lagi dikenali. Maka fungsi awal meditasi adalah untuk mengenali kesadaran anda yang tertimbun oleh pikiran pikiran anda yang banyaknya bisa berkontainer kontainer jika anda nantinya bisa mengamati pikiran. 

Kesadaran begitu penting bagi manusia, karena dengan kesadaran manusia akan selalu waspada. Kesadaran juga yang mengenali benar dan salah. Kesadaran juga membuat manusia sangat teliti dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Namun yang paling penting adalah dengan kesadaran, manusia bisa mengenali bentuk pikirannya dan mengendalikan emosi dan perilaku yang akan diperbuatnya untuk merespon apapun yang menimpanya. Ketika anda terus menerus terbiasa dengan kesadaran, entah mengapa ilmu ilmu rahasia alam semesta tiba tiba akan melimpah ruah dalam pemahaman anda. Tidak perlu kitab suci, tidak perlu orang yang berceramah berbusa busa mengenai aturan ini aturan itu supaya anda hidup dengan benar. Apapun yang anda temui dan alami akan menjadi kitab anda, pengingat anda. Apapun gerak alam semesta pun akan membuat anda mengetahui pertanyaan pertanyaan yang sulit terjawab, seperti mengapa kita hidup, apa itu kehidupan, apa itu kelahiran, apa itu kematian, dan termasuk  pertanyaan paling tabu ditanyakan di agama apapun, yakni "apa" atau "siapa" sebenarnya yang disebut Tuhan.

Kesadaran akan menjadi rem anda di rumah, di kantor, di cafe, dan dimana saja. Ketika rata rata manusia dikendalikan pikiran dan emosinya, orang orang yang sadar justru mengendalikan pikiran dan emosinya. Ia tak lagi diperbudak emosi, sehingga respon terhadap apapun yang menimpanya menjadi sangat terukur dan aman. Dan semua berujung pada kedamaian dan kebahagiaan. 

Saya menceritakan pengalaman saya saja. Saya dahulu adalah seorang yang sangat temperamental alias emosional. Ribut dengan orang, gampang tersinggung, berkelahi adalah masa lalu saya yang tidak bisa saya sembunyikan, namun sekarang bisa saya terima dengan baik. Setelah saya mengenal kesadaran, istri saya yang tadinya penganut agama yang cukup kaku pun kini tervibrasi dan mengenal serta menerapkan kesadaran dengan baik, tanpa saya minta. Sekarang jarang sekali terjadi keributan di tengah keluarga kami. Perbedaan diselesaikan tanpa ego dan marah. Namun apakah marah tetap ada?pasti! Emosi tidak akan hilang, namun menjadi lebih terkendali. Ketika saya marah, saya hanya mengasingkan diri di kamar meditasi di rumah saya untuk berdiam diri. Dan istri saya tahu itu, dan membiarkan saya diam untuk menyadari semuanya dan kembali ke jalurnya. Dan benar, tak sampai satu jam, semuanya kembali baik.

Rata rata orang yang emosi, ledakannya hanya berlangsung sesaat. Namun satu ledakan tanpa terkendali sudah membuat hidup anda runyam dan kebahagiaan serta kedamaian anda lenyap. Setelah emosi anda meledak, tak lama kemudian rata rata orang menyesali mengapa ia emosi? Dengan kesadaran, anda bisa mengendalikan emosi anda dan tidak membiarkannya meledak serta membuat kacau hidup anda. Rata rata orang yang meledak emosinya karena ia tidak berkesadaran sehingga pikirannya dikuasai emosi, tidak bisa berpikir jernih dan tidak rasional tindakannya. Haha..Saya mengalami itu bertahun tahun lalu! Sekarang, bahkan ada orang yang marah marah di depan saya, tindakan respon saya pun menjadi terukur, tidak langsung berkelahi seperti dulu. Saya hanya mengamati pikiran saya yang hanya bisa dilakukan saat saya sadar. Selain mengamati pikiran, saya juga mengamati dan mengenali emosi yang saya rasakan. Saya tahu ada orang marah marah kepada saya. Jika saya tahu saya salah, saya akan meminta maaf. Namun jika saya merasa semua baik baik saja, saya akan mengamati gerak pikiran saya yang ditimbulkan oleh marahnya orang itu kepada saya. Orang ini marah karena hal ini, saya lantas menganalisa apa yang terjadi. Lalu sepersekian detik ketika pikiran selesai mengolah, emosi muncul, Ketika emosi muncul, saya segera mengenali ini adalah emosi marah saya, jengkel saya, dan rasa tersinggung saya. Jika anda belajar lebih mendalam, maka anda akan tahu semua pikiran dan emosi memiliki bahan yang sama : egoisme kita. Ketika saya mengenali ini adalah emosi marah, jengkel, dan lain-lain, ajaibnya reaksi menjadi datar karena saya tahu untung ruginya tindakan atau respon yang akan saya kembalikan kepada orang itu. Tak lama kemudian, emosi menjadi datar dan tidak jadi meledak. Semua ada di bawah kendali kesadaran. Bahkan kadang orang yang marah tadi, ketika respon saya pasif, dia pun menjadi tidak enak karena melampiaskan amarah kepada saya dan minta maaf. Bagi saya ini adalah magic dari kesadaran! Bahkan karena genetik dan dulu emosional, saya kini menderita hipertensi. Namun ketika suatu hari saya cek kesehatan di rumah sakit di Yogyakarta, dokter heran mengapa tekanan darah saya stabil tanpa minum obat. 

Namun lagi lagi, sulitnya menjelaskan kesadaran yang abstrak  membuat orang tidak memahami apa itu kesadaran. 

Bagi sahabat sahabat muslim maupun Kristiani pun, sebelumnya saya mohon maaf, banyak yang beribadah tanpa kesadaran. Gerakannya sholat, namun pikirannya di tempat kerja. Tubuhnya di gereja, namun pikirannya di rumah. Ibadahpun kemudian menjadi ritual yang sia sia dan hanya memenuhi kewajiban semata, anda tidak dapat apa apa. Padahal setiap perintah ibadah pasti selalu memiliki nilai atau value yang berguna untuk diri anda sendiri.

Jadi sekali lagi kesadaran adalah terintegrasinya gerak tubuh dan pikiran. Saya sedikit punya tips yang mungkin berguna untuk anda, untuk mengenali kesadaran dengan mudah. Ini adalah yang saya lakukan sendiri selama perjalanan saya mengenali kesadaran saya selama 5 tahun sampai sekarang saya menerapkan kesadaran di kehidupan sehari hari saya.

1. Pertama anda harus tahu bahwa hidup hanya saat ini, masa lalu sudah tidak ada dan masa depan belum terjadi. Jadi kapan anda hidup ya hanya saat ini. Maka bawa pikiran anda selalu di masa kini. Ini harus dilatih secara telaten karena stabil membawa pikiran ke masa sekarang sangatlah sulit.

2, Kesadaran adalah yang tahu anda sedang melihat, mendengar, mencium, merasa, dan lain lain. Panca indera hanya alat, namun yang tahu ini asin, manis, tinggi, rendah siapa?Apakah otak?jelas bukan. Otak hanya organ pengolah data, dia hanya alat. Namun yang mempergunakan alat itu adalah kesadaran.

3. Kesadaran tidak terpengaruh oleh emosi anda, atau pikiran anda. Justru kesadaran seperti ruang tempat emosi anda atau pikiran anda menjadi tamu, Kesadaran ibarat langit biru, sementara emosi dan pikiran ibarat awan awan mendung yang mendatangkan hujan. Apakah ketikah hujan langit menjadi kelabu? Tidak, langit tetap biru karena warna kelabu akibat langit yang berwarna biru tertutup oleh awan awan emosi dan pikiran berwana kelabu. Dibelakang itu, langit tetap biru. 

4. Duduklah dengan santai, saya sarankan membuka mata, jangan menutup mata. Lalu bawa pikiran anda ke tempat dimana anda duduk. Lihat benar benar lihat apapun benda di depan anda, apakah tanaman, batu, pagar, tembok. Lihat dan pikiran anda pun juga ikut melihat tanaman, batu, pagar dan tembok tadi. Kuncinya satu : jangan menganalisa, membuat kesimpulan, atua pertanyaan atas apa yang anda lihat. Cukup lihat saja. Dan ketika pikiran mendesak anda untuk terbang ke tempat lain, ke masa lalu, atau ke masa depan, jangkarnya adalah nafas anda. Anda harus merasakan dan mengamati nafas anda sebagai jangkar kesadaran agar saat anda hanyut oleh pikiran anda akan kembali kepada kesadaran. Lakukan sepuluh menit saja, baik di rumah, di ruangan kantor, atau di tempat makan, bebas! Yang penting usahakan untuk awalan, carilah tempat yang sepi dan tidak terganggu orang lain. 

JIka anda sudah berlatih dengan melihat, berikutnya anda berlatih untuk mendengar. Dengar apapun suara yang anda tangkap di telinga anda. Bawa juga pikiran ke tempat anda mendengar, dan pikiran tahu ada suara, dan sekali lagi jangan dianalisa itu suara apa. Cukup anda tahu anda suara. Berlatihlah dengan cara yang sama dengan saat anda berlatih melihat. Setelah suara, berikutnya adalah berlatih dengan rasa saat anda makan. Sama dengan melihat dan mendengar, anda cukup tahu ada rasa dalam makanan yang anda makan tanpa menyimpulkan itu manis, asing, gurih, atau pahit. Cukup tahu ada rasa, titik!

Ini adalah cara yang saya lakukan untuk berlatih kesadaran. Saya melakukannya dengan mata terbuka kenapa? Karena ketika dilakukan dengan mata tertutup, anda akan mengantuk dan pikiran anda mudah melayang kemana mana. Nanti setelah anda mahir "hanya" melihat, mendengar, merasa, dan lain-lain, anda bisa berlatih meditasi dengan mata tertutup. Namun ingat, kesadaran yang sebenarnya bukan hanya pada saat meditasi, namun justru saat anda beraktifitas sehari hari. Percayalah, orang yang sudah mengenali kesadaran, ia akan lebih cerdik dan cerdas menghadapi segala sesuatu. Lama lama ia juga akan peka terhadap segala sesuatu yang sifatnya lebih halus dari materi padat. Semakin anda peka, insting anda dapat berkembang dengan semakin peka pula tanpa harus menggunakan pance indera anda. Inilah yang dinamakan mata ketiga. Tenang saja, jangan terprovokasi oleh ketidaktahuan dan propaganda sesat. Saya sendiri juga tidak mau menjadi pengikut setan atau kejahatan. Jadi yang dinamakan mata ketiga bukanlah simbol Dajjal atau kejahatan, namun justru mata pengetahuan kepada wajah asli alam semesta yang tidak bisa diakses dengan panca indera anda...Masalahnya jika anda sudah bisa mengaksesnya, anda tidak bisa ditipu lagi. Maka lalu dibuatlah fitnah jika mata ketiga adalah mata setan...

Pesan saya, berlatih kesadaran tidak bisa instan. Anda harus rutin dan telaten berlatih. Jangan mudah percaya dengan orang orang yang bicara kesadaran ini itu, harus bayar, dan lain lain..Percayalah, jika anda tekun berlatih, guru sejati anda masing masing akan menuntun anda menuju pencerahan yang sebenarnya...

Selamat mencoba dan semoga berguna...