Metode untuk Diam

Seseorang bertanya, "Bagaimana cara supaya pikiran menjadi diam?"

Jawabannya sederhana, "Saya tidak punya cara atau metode untuk membuat pikiran diam. Karena saat anda memiliki kehendak untuk melakukan sesuatu, di situ pikiran sudah berjalan". 

Ketika anda berniat atau memilih diam, di situ pula pikiran anda sedang tidak diam. Diam adalah diam. Segala sesuatu diam. Tidak ada cara untuk diam selain diam itu sendiri. Ketika anda menjalankan metode untuk diam, saat itu juga anda sedang menggunakan pikiran. Ibaratnya seperti anda berkata lantang kepada mulut anda sendiri untuk berhenti berbicara. 

"Saya dahulu selalu bertanya kepada guru, apa pentingnya berlatih mengenali kesadaran saat bermeditasi?". 

Namun guru selalu hanya tersenyum dan berkata, 

"Suatu hari kamu akan paham.."

Dan setelah bertahun-tahun meneliti ke dalam diri saya sendiri, saya akhirnya paham mengapa berlatih kesadaran sangat penting di tahap awal meditasi. Jawaban salah satunya adalah, supaya kita bisa mengenali yang mana pikiran kita yang mana yang bukan pikiran kita. 

Mengapa? 

Karena bagi mereka yang tidak berlatih, maka pikiran, emosi, ego, dan kesadaran bercampur aduk. Anda tidak akan melihat korelasi, sistem, dan fungsi masing masing tanpa mengenali satu persatu. Namun bagi mereka yang "telah melihat" dan "tak lagi terlelap", akan mengenali yang mana pikiran dan bagaimana cara kerjanya dalam satu kesatuan sistem yang saling pengaruh mempengaruhi. Ketika anda paham, maka anda akan tahu, jika selama ini hidup anda didominasi oleh pikiran anda. Bahkan tanpa sadar anda diperbudak pikiran anda. Pikiran yang berlebihan adalah sarang dari penderitaan batin anda. 

Pada dasarnya, manusia itu netral. Dalam kondisi netral, manusia penuh damai dan cinta. Ketika manusia tergelincir dalam dualitas, maka di situlah pikiran bermain. Semua dualitas adalah produk pikiran. Ketika itu, manusia mulai tidak lagi netral dan bergeser dari kemurniannya atau kesejatiannya. Munculnya rasa, emosi, ego, pun memicu munculnya penderitaan. 

Seorang sahabat saya mengibaratkan awalnya manusia adalah cahaya putih. Kemudian cahaya putih itu bertemu kristal segitiga yang kemudian memendarkan cahaya putih itu menjadi beragam warna warni cahaya. Batu kristal segitiga itu adalah pikiran kita. Cahaya warna warni hanyalah ilusi dari cahaya putih yang menerpa kristal. Cahaya sebenarnya adalah cahaya putih. Namun karena terhalang kristal, anda akan sulit sekali mengenali cahaya putih. Maka yang perlu anda lakukan adalah kenali dulu batu kristal dan sifatnya, baru anda akan mengenali bahwa diri anda adalah cahaya warna warni tersebut. Setelah itu barulah anda akan tahu sumber cahaya sebenarnya yang mana dan berwarna apa?

Satu satunya jalur untuk mengetahui dan memahami realitas kehidupan, serta berdialog dengan alam semesta adalah melalui jalur ke dalam diri sendiri dan diam. Jika anda tidak tertarik, itu karena anda masih memiliki 'harapan', ego dan pikiran yang menari-nari tanpa anda mengenalinya sama sekali. Hal ini membuat perjalanan meniti jalur ke dalam diri akan sangat tidak menarik bagi anda. Padahal tanpa meniti jalur ke dalam diri, anda hanya akan terombang ambing oleh ketidaktahuan anda akan pikiran anda.

Diam tidak harus anda gapai "nanti ketika...." atau "saat...".

Diam bisa mewujud saat ini juga, tanpa usaha, tanpa niat, tanpa keinginan, tanpa metode, tanpa pilihan, tanpa rencana, dan tanpa apapun. Anda hanya sadar saja. Cukup sadari saat ini dan amati apapun yang datang dan pergi di kepala anda, maka anda akan diam, walau pikiran terus datang dan pergi silih berganti. Anda seperti langit biru yang melihat awan awan putih bergerak silih berganti di bawah anda. Awan putih tidak pernah tetap dan tidak akan pernah mampu mempengaruhi langit biru. Langit biru adalah kesejatian anda, dan awan putih adalah pikiran anda.

Jika kondisi diam ini yang dimaksud tercerahkan, maka saat ini juga anda bisa tercerahkan. Tidak perlu menunggu bertahun tahun. Tidak perlu melakukan ritual apapun, tidak perlu ibadah apapun, tidak perlu puasa apapun yang menyiksa fisik anda, dan tidak perlu apapun karena semua hanyalah metode untuk anda berlatih diam. Jika anda telah mengenali diri anda dan pikiran anda, maka dengan mengamati pikiran sama dengan diam.

Diam sangat mungkin anda alami saat ini juga...