Konsep Ketiadaan Waktu dan Law of Attraction

Apa yang membuat Law of Attraction atau hukum tarik menarik gagal adalah karena anda masih mengira waktu itu ada atau eksis. Pikiran anda masih mempercayai adanya masa lalu dan masa depan. Padahal semua adalah konsep buatan manusia semata. Yang disebut masa lalu adalah memori yang tersimpan di otak anda, sementara masa depan adalah sesuatu yang ada di angan angan semata.


Bagaimana bisa waktu itu tidak ada?

Waktu adalah penanda, hanya sekadar penanda. Waktu tidak berlaku linier berjalan dari masa lalu menuju masa depan, atau bergerak dari belakang ke depan. Apa yang dinamakan waktu adalah kehidupan itu sendiri, yakni gerakan energi, persepsi yang mewujudkan sesuatu, dan kondisi yang kita anggap sebagai realitas saat ini. Bayangkan kehidupan adalah roda sepeda yang menggelinding di sebuah turunan. Tidak ada gas, tidak ada kayuhan kaki, dan semua terjadi begitu saja. Anda adalah roda yang menggelinding di turunan. Atau bisa juga anda adalah air yang mengalir begitu saja menuju ke bidang lebih bawah tanpa adanya dorongan. Baik roda maupun air sama sama mematuhi hukum semesta dalam bergerak. Apakah air yang anda lihat di depan anda terpisah dari air di belakang atau depannya seperti anda memisahkan masa lalu, masa depan, dan saat ini? Tidak. Air mengalir yang anda lihat di depan anda adalah satu kesatuan dengan air yang ada di belakang atau depannya. Tidak terpisah maupun terputus oleh waktu. Yang membedakan adalah dimana posisi anda melihat air yang mengalir?

Untuk lebih memahami tiadanya konsep waktu ini, coba bayangkan anda ada di pinggir sebuah sungai dan melihat air sungai mengalir. Lalu anda bagi posisi sungai menjadi tiga, A adalah air yang mengalir paling depan, B adalah air yang mengalir di depan anda atau di belakang A, dan C adalah air yang mengalir paling belakang atau di belakang B. Anggaplah A adalah masa depan, B adalah saat ini, dan C adalah masa lalu. Ini adalah konsep ketika anda berdiri di posisi B atau yang anda anggap saat ini. Namun bagaimana jika anda saat ini berdiri di titik A dimana anda sekarang melihat air A (masa depan) yang tadinya ada di depan air B (saat ini), sekarang ada di hadapan anda atau sekarang menjadi air B, dan air yang tadinya B (saat ini) menjadi air C (masa lalu). Lalu bagaimana jika anda berdiri di titik air C? Air C yang tadinya ketika anda berdiri di titik air B adalah masa lalu, bukankah ketika anda melihatnya di titik C kini menjadi "saat ini"?
Sebenarnya aliran A, B, dan C adalah satu kejadian, dan menjadi seperti seolah ada air di depan, tengah, dan belakang tergantung darimana anda melihatnya.
Sekarang cobalah melihat sungai dari atas. Apakah ada titik A, B, dan C yang membuat seolah olah ada aliran di depan (A), aliran di tengah (B), dan aliran (C)? Semua hilang... Aliran itu ternyata satu kesatuan!

Begitulah waktu, ia hanya perspektif dan permainan pikiran kita saja. Masa lalu, saat ini, dan masa depan bukanlah sesuatu yang linier. Semua tergantung dari perspektif dimana anda memandangnya. Masa sekarang akan menjadi masa lalu ketika anda hidup di masa lalu yang tersimpan di pikiran anda. Anda juga bisa hidup di masa depan ketika anda terus menerus berkhayal. Inilah yang membuat saya tertawa ketika ada orang yang berkata sok menasehati, "Bermimpilah setinggi langit". Bermimpi?? Jika anda bermimpi anda akan terus hidup dalam angan angan masa depan.

Dalam hukum tarik menarik, atau Law of attaraction, tidak ada yang namanya mimpi. Tidak ada yang namanya "halu" jika anda paham. Namun ketika anda paham bahwa waktu itu tidak ada, maka anda akan bisa hidup di saat ini dengan desain masa depan yang anda rancang. Ini bukan bermimpi, berangan angan, atau bercita cita. Masa depan itu nyata dalam rasa, pikiran, tindakan, dan emosi yang selaras. Alam semesta tidak mengenal masa lalu, saat ini, atau masa depan. Hukum hukum semesta membaca energi anda yang anda ciptakan dengan keselarasan rasa, pikiran, tindakan, dan emosi. Yang akan anda ciptakan sebenarnya bukan masa depan, karena masa depan tidak pernah ada. Yang sebenarnya terjadi adalah anda sedang berpindah dari melihat air di titik B ke titik A untuk melihat air di titik A.

Agak sulit, namun semoga bisa dipahami. Jika belum paham, jangan khawatir, mungkin nanti anda akan paham jika anda tekun berproses. Semua ada waktunya. Satu yang pasti, kehidupan hanya sebuah proses tanpa jeda...